SITI NURJANAH

Minggu, 10 Maret 2013

Prilaku Konsumen Dan Produsen


Materi 3. Prilaku Konsumen Dan Produsen

A.  Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
1.  Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa diperlukan manusia karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat
dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna
bersifat subyektif karena nilai guna suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.
2.  Kegunaan Benda
Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas
kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Utility of form
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari
bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.
b. Utility of place
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan
terbengkalai karena tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk.
Namun apabila hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang
kekurangan, maka nilai kegunaannya aka bertambah.
c.  Utility of time
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan
benda tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.
d.  Utility of possessio/ ownership
Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/
dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.
3. Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada barang atau jasanya. Suatu barang mempunyai
nilai obyektif karena dapat memuaskan banyak orang. Contoh: beras, tepung,
pakaian.
b.  Nilai subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut pandang/ kepentingan orang yang
membutuhkannya.
c.  Nilai Pemakaian dan Penukaran
1)  Nilai Pemakaian (value in use)
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan orang-orang untuk memuaskan
kebutuhan hidupnya
2)  Nilai penukaran
Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa karena dapat ditukarkan dengan
barang/ jasa lain
Suatu barang/ jasa baru akan mendapatkan penghargaan, bila:
-Manusia memerlukan barang/ jasa tersebut
-Barang/ jasa diperkirakan dapat dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia
-Persediaan barang/ jasa tersebut jumlahnya terbatas.
B.  Perilaku Konsumen
1.  Konsumsi
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi/ menghabiskan faedah suatu benda
dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
1)  Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:
                          a)  Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
                          b)  Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis sekaligus/ berangsur-angsur.
2)  Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:
          a)  Benda yang habis dalam sekali pemakaia. Contoh: makanan, minuman,
                          dan obat-obatan.
          b)  Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam
          waktu relatif lama. Contoh: baju, tas, dan sepatu.
b.  Tujuan kegiatan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.
c.  Pola konsumsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor pola konsumsiseorang konsumen,
antara lain:
1)  Penghasilan
2)  Pendidikan
3)  Tempat tinggal dan iklim
4)  Agama/ kepercayaan
5)  Umur
6)  Kebangsaan
7)  Pekerjaan

2.  Konsumen
          Adalah pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
a.  Penggolongan konsumen
Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi
3, yaitu:
1)  Konsumen akhir
Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer market) di pasar tradisional maupun
modern. Terdiri dari keluarga rumah tangga konsumsi.
2)  Konsumen industri
Yaitu pembeli di pasar industri (industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri, seperti bahan baku produksi, perlengkapan
produksi, dan peralatan industri. Terdiri orang-orang dari rumah tangga
perusahaan/ produksi.
3)  Konsumen antara penjual/ pedagang.
Yaitu para pembeli di pasar ulang (reseller market), yakni pasar pedagang
perantara/ pasar penjual ulang. Terdiri orang-orang dan wakil perusahaan yang
disebut sebagai perantara dalam penjualan, perdagangan, makelar, distributor,
dll.
b.  Watak konsumen
          Menurut Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:
          1)  Sifat-sifat budaya
          2)  Kebudayaan (culture) adalah sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah
          laku seseorang.
          3)  Sosial
          4)  Pribadi
                                          Faktor yang mempengaruhi seorang konsumen:
                                          a)  Usia dan tahapan siklus hidup
                                          b)  Pekerjaan
                                          c)  Keadaan ekonomi/ penghasilan
                                          d)  Gaya hidup dan selera
                                          e)  Kepribadian dan konsep diri
          5)  Psikologis
                                          Faktor utama yang mempengaruhi pembeli:
                                          a)  Motivasi
                                          b)  Persepsi
                                          c)  Belajar
                                          d)  Kepercayaan
3.  Teori Perilaku Konsumen
Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang
atau jasa, melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli
yang dimiliki.
a.  Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
          1)  Nilai guna total ( total utility)
          Yaitu tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi
          sejumlah barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu
          kecenderungan pembelian durian di tiap kios buah dan supermarket, pada
          Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok adalah 15 ton dan Minggu
          II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini menunjukkan
          meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.
          2)  Nilai guna marjinal ( marginal utility)
          Yaitu perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang
          dikonsumsi. Contoh: suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20,
          kemudian satu potong II menghasilkan nilai guna total 35, sehingga nilai guna
          marjinalnya adalah 15.
b.  Nilai Guna dan Kepuasan
          Teori kardinal dan masalah kepuasan
          Disebut sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan ( menghitung
          tingkat) kepuasan.
          1)  Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen I)
          Contoh: dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air
          minum. Bagi oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai
          yang sangat tinggi karena mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air
          gelas II masih mempunyai nilai tinggi karena akan memenui kepuasannya.
          Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah berkurang. Apalagi
          kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak memuaskan
          lagi.
                                         
Konsumsi air minum
Nilai guna total
Nilai guna marginal
Pertama
40
40
Kedua
70
30
Ketiga
90
20
Keempat
100
10
Kelima
100
0
Keenam
90
-10









Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna marginal yang semakin menurun
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara
terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun
semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya
mencapai batas jenuh”
2)  Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal
Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya kepuasan setelah melampaui
tngkat kepuasan maksimal. Dampak dari penurunan nili guna total ini
berbanding lurus dengan nilai marjinal. Sehingga apabila nilai guna total turun
maka nilai guna marjinal juga turun”.
3)  Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)
Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan
minuman sampai ke batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia
gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan
minuman sampai ke batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia
gunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
“pada dasarnya, orang berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai
jenis itu dipenuhi secara harmonis. Dengan kata lain setiap orang akan
berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya sedemikian rupa, hingga
dicapai suatu keseimbangan”.
Dengan kata lain :
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis
barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen
tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility
(MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya.”




                     #semoga bermanfaat...




0 komentar:

Posting Komentar