Materi
3. Prilaku Konsumen Dan Produsen
A. Manfaat Dan
Nilai Suatu Barang
1.
Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa diperlukan manusia
karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat
dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya.
Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna
bersifat subyektif karena nilai guna
suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.
2.
Kegunaan Benda
Suatu barang/ benda mempunyai nilai
guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas
kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya
dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Utility of form
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila bentuk benda tersebut diubah dari
bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu
akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.
b. Utility of place
Suatu benda akan bertambah kegunaannya
apabila diindahkan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Contoh: surplus hasil
panen di suatu daerah mungkin akan
terbengkalai karena tidak laku dijual
di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk.
Namun apabila hasil panen itu
dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang
kekurangan, maka nilai kegunaannya aka
bertambah.
c.
Utility of time
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila
dikaitkan dengan waktu penggunan
benda tersebut. Contoh: jas hujan akan
berguna pada musim hujan.
d.
Utility of possessio/ ownership
Suatu benda akan meningkat kegunaannya
bila terjadi perpindahan kepemilikan/
dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar
hotel akan berguna bila disewa orang.
3. Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada barang
atau jasanya. Suatu barang mempunyai
nilai obyektif karena dapat memuaskan
banyak orang. Contoh: beras, tepung,
pakaian.
b.
Nilai subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut
pandang/ kepentingan orang yang
membutuhkannya.
c.
Nilai Pemakaian dan Penukaran
1)
Nilai Pemakaian (value in use)
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan
orang-orang untuk memuaskan
kebutuhan hidupnya
2)
Nilai penukaran
Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa
karena dapat ditukarkan dengan
barang/ jasa lain
Suatu barang/ jasa baru akan
mendapatkan penghargaan, bila:
-Manusia memerlukan barang/ jasa
tersebut
-Barang/ jasa diperkirakan dapat
dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia
-Persediaan barang/ jasa tersebut
jumlahnya terbatas.
B.
Perilaku Konsumen
1.
Konsumsi
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan
mengurangi/ menghabiskan faedah suatu benda
dalam rangka pemenuhan kebutuhan.
1)
Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:
a) Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
b) Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda
yang digunakan tersebut akan habis sekaligus/ berangsur-angsur.
2)
Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:
a) Benda yang habis dalam sekali pemakaia.
Contoh: makanan, minuman,
dan
obat-obatan.
b) Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau
pemakaiannya dalam
waktu
relatif lama. Contoh: baju, tas, dan sepatu.
b.
Tujuan kegiatan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup
secara langsung.
c.
Pola konsumsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
faktor pola konsumsiseorang konsumen,
antara lain:
1)
Penghasilan
2)
Pendidikan
3)
Tempat tinggal dan iklim
4)
Agama/ kepercayaan
5)
Umur
6)
Kebangsaan
7)
Pekerjaan
2.
Konsumen
Adalah
pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
a.
Penggolongan konsumen
Berdasarkan kenyataan yang ada di
pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi
3, yaitu:
1)
Konsumen akhir
Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer
market) di pasar tradisional maupun
modern. Terdiri dari keluarga rumah
tangga konsumsi.
2)
Konsumen industri
Yaitu pembeli di pasar industri
(industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk keperluan industri,
seperti bahan baku produksi, perlengkapan
produksi, dan peralatan industri.
Terdiri orang-orang dari rumah tangga
perusahaan/ produksi.
3)
Konsumen antara penjual/ pedagang.
Yaitu para pembeli di pasar ulang
(reseller market), yakni pasar pedagang
perantara/ pasar penjual ulang. Terdiri
orang-orang dan wakil perusahaan yang
disebut sebagai perantara dalam
penjualan, perdagangan, makelar, distributor,
dll.
b.
Watak konsumen
Menurut
Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:
1) Sifat-sifat budaya
2) Kebudayaan (culture) adalah sumber paling
dasar dari keinginan dan tingkah
laku
seseorang.
3) Sosial
4) Pribadi
Faktor
yang mempengaruhi seorang konsumen:
a) Usia dan tahapan siklus hidup
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi/ penghasilan
d) Gaya hidup dan selera
e) Kepribadian dan konsep diri
5) Psikologis
Faktor
utama yang mempengaruhi pembeli:
a) Motivasi
b) Persepsi
c) Belajar
d) Kepercayaan
3.
Teori Perilaku Konsumen
Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi
berbagai jenis kebutuhannya, baik barang
atau jasa, melalui upaya pemenuhan
sendiri maupun dengan menggunakan daya beli
yang dimiliki.
a.
Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
1) Nilai guna total ( total utility)
Yaitu
tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi
sejumlah
barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu
kecenderungan
pembelian durian di tiap kios buah dan supermarket, pada
Minggu
I jumlah durian yang terjual oleh pemasok adalah 15 ton dan Minggu
II
20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini menunjukkan
meningkatnya
kepuasn total konsumen terhadap durian.
2) Nilai guna marjinal ( marginal utility)
Yaitu
perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang
dikonsumsi.
Contoh: suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20,
kemudian
satu potong II menghasilkan nilai guna total 35, sehingga nilai guna
marjinalnya
adalah 15.
b.
Nilai Guna dan Kepuasan
Teori
kardinal dan masalah kepuasan
Disebut
sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan ( menghitung
tingkat)
kepuasan.
1) Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen
I)
Contoh:
dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air
minum.
Bagi oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai
yang
sangat tinggi karena mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air
gelas
II masih mempunyai nilai tinggi karena akan memenui kepuasannya.
Namun
kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah berkurang. Apalagi
kalau
ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak memuaskan
lagi.
Konsumsi air minum
|
Nilai guna total
|
Nilai guna marginal
|
Pertama
|
40
|
40
|
Kedua
|
70
|
30
|
Ketiga
|
90
|
20
|
Keempat
|
100
|
10
|
Kelima
|
100
|
0
|
Keenam
|
90
|
-10
|
Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna
marginal yang semakin menurun
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu
jenis barang dilakukan secara
terus menerus, maka rasa nikmatnya
mula-mula akan tinggi, namun
semakin lama kenikmatan tersebut
semakin menurun sampai akhirnya
mencapai batas jenuh”
2)
Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal
Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya
kepuasan setelah melampaui
tngkat kepuasan maksimal. Dampak dari
penurunan nili guna total ini
berbanding lurus dengan nilai marjinal.
Sehingga apabila nilai guna total turun
maka nilai guna marjinal juga turun”.
3)
Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)
Contoh: jika seseorang merasakan lapar
dan haus maka ia butuh makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia
kemudian membeli makanan dan
minuman sampai ke batas kekenyangannya.
Seandainya uangnya sisa ikan dia
gunakan untuk memenuhi kebutuhan
lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
Contoh: jika seseorang merasakan lapar
dan haus maka ia butuh makanan dan
minuman untuk memenuhi kebutuhannya. Ia
kemudian membeli makanan dan
minuman sampai ke batas kekenyangannya.
Seandainya uangnya sisa ikan dia
gunakan untuk memenuhi kebutuhan
lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
“pada dasarnya, orang berusaha supaya
kebutuhannya yang berbagai
jenis itu dipenuhi secara harmonis.
Dengan kata lain setiap orang akan
berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya
sedemikian rupa, hingga
dicapai suatu keseimbangan”.
Dengan kata lain :
“Jika konsumen melakukan pemenuhan
kebutuhan akan berbagai jenis
barang dengan tingkat pendapatan dan
harga barang tertentu, konsumen
tersebut akan mencapai tingkat
optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility
dikonsumsinya.”
#semoga bermanfaat...
0 komentar:
Posting Komentar